Antara lafadz اِذَا dan lafadzاِذْ di samping memiliki persamaan, juga memiliki perbedaan.

Lafadz اِذَا memiliki dua status, yaitu :

1) اِذَا dzarfiyyah, dan

2) اِذَا fuja’iyah.

Sedangkan lafadz اِذْ memiliki tiga status, yaitu :

1) اِذْ dzarfiyyah,

2) اِذْ fuja’iyah dan

3) اِذْ ta’liliyah.

Penting untuk ditegaskan bahwa pada saat اِذَا danاِذْ berstatus sebagai dzarfiyyah, maka ia merupakan kalimah isim yang berkedudukan nashab. Ia juga merupakan mudlaf, sedangkan mudlaf ilaihnya adalah jumlah yang jatuh setelahnya. Sedangkan اِذَا dan اِذْ fuja’iyah serta اِذْ ta’liliyah berstatus sebagai kalimah huruf yang tidak memiliki kedudukan i’rab.

اِذَا dzarfiyyah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1) اِذَاdzarfiyyah yang memiliki fungsi syarat, dan

2) اِذَا dzarfiyyah yang tidak memiliki fungsi syarat.

Sedangkan untuk اِذْ dzarfiyyah tidak memiliki pembagian. Lafadz إِذْdzarfiyyah tidak ada yang memiliki fungsi syarat.

Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

________

1. اِذَا dzarfiyyah syarthiyyah (menunjukkan keterangan waktu dan memiliki fungsi syarat)

اِذَا تَمَّ الْاَمْرُ بَدَا نَقْصُهُ artinya: “apabila sebuah urusan telah sempurna, maka akan terlihat kekurangannya”

(lafadz إِذَا termasuk dalam kategori إِذَاdzarfiyyah karena ia menunjukkan keterangan waktu. Ia memiliki fungsi syarat, karena demikian di samping ia memiliki fi’il syarat, ia juga memiliki jawab syarat. Fi’ilsyaratnya adalah lafadz تَمَّ, sedangkan jawabsyaratnya adalah lafadz بَدَا. Lafadz إِذَا berstatus sebagai mudlaf, sedangkan jumlahتَمَّ الْأَمْرُ berstatus sebagai mudlaf ilaih. إِذَاdzarfiyyah yang merupakan kalimah isim harus memiliki kedudukan i’rab yang dalam konteks contoh di atas berkedudukan sebagai dharaf/nashab).

________

2. اِذَا dzarfiyyah ghairu syarthiyyah (menunjukkan keterangan waktu dan tidak memiliki fungsi syarat)

وَاللَّيْلِ اِذَا سَجَى artinya: “dan demi malam apabila telah sunyi”

(lafadz إِذَا termasuk dalam kategori إِذَا dzarfiyyah karena menunjukkan keterangan waktu. Ia tidak memiliki fungsi syarat, karena demikian ia tidak memiliki fi’il syarat dan juga tidak memiliki jawab syarat. Lafadz إِذَا berstatus sebagai mudlaf, sedangkan jumlahسَجَى berstatus sebagai mudlaf ilaih. إِذَاdzarfiyyah yang merupakan kalimahisim harus memiliki kedudukan i’rab yang dalam konteks contoh di atas berkedudukan sebagai dharaf/nashab).

________

3. اِذَا fuja’iyyah (menunjukkan arti “tiba-tiba”)

حَضَرْتُ اِلَى الْمَدْرَسَةِ فَاِذَا الطُّلَّابُ يَلْعَبُوْنَ فِىْ الْمَلْعَبِ artinya: “saya hadir ke sekolah, maka tiba-tiba para siswa bermain di tempat bermain”

(lafadz إِذَا termasuk dalam kategoriإِذَا fuja’iyyah karena menunjukkan arti “tiba-tiba” Ia berstatus sebagai kalimah huruf sehingga pasti tidak memiliki kedudukan i’rab).

________

4. اِذْ dzarfiyyah (menunjukkan keterangan waktu)

عُدْتُ مِنَ الرِّحْلَةِ اِذْ غَابَتِ الشَّمْسُ artinya: “saya kembali dari perjalanan pada saat matahari terbenam”

(lafadz إِذْ termasuk dalam kategoriإِذْ dzarfiyyah karena menunjukkan keterangan waktu. Lafadz إِذْ berstatus sebagai mudlaf, sedangkan jumlahغَابَتِ الشَّمْسُ berstatus sebagai mudlaf ilaih. إِذْdzarfiyyah yang merupakan kalimahisim harus memiliki kedudukan i’rab yang dalam konteks contoh di atas berkedudukan sebagai dharaf/nashab).

________

5. اِذْ fuja’iyyah (menunjukkan arti “tiba-tiba”)

بَيْنَمَا كُنْتُ اَلْهُوْ فِىْ الْحَدِيْقَةِ اِذْ نَادَانِيْ وَالِدِيْ artinya: “pada saat saya bermain di kebun, maka tiba-tiba bapak saya memanggil saya”

(lafadz إِذْ termasuk dalam kategoriإِذْ fuja’iyyah karena menunjukkan arti “tiba-tiba” Ia berstatus sebagai kalimah huruf sehingga pasti tidak memiliki kedudukan i’rab).

________

6. اِذْ ta’liliyah (menunjukkan alasan)

وَالنَّحْوُ اَوْلَى اَوَّلًا اَنْ يُعْلَمَ اِذِ الْكَلَامُ دُوْنَهُ لَنْ يُفْهَمَ artinya: “dan nahwu merupakan ilmu yang utama, yang pertama untuk dipelajari, karena teks Arab tidak akan dapat dipahami tanpa ilmu nahwu”

(lafadz إِذْ termasuk dalam kategori إِذْta’liliyyah karena ia menunjukkan alasan. Ia berstatus sebagai kalimah huruf, sehingga pasti tidak memiliki kedudukan i’rab).

_________ Sumber : www.albidayahjember.com _________
𝗣𝗲𝗿𝗶𝗵𝗮𝗹 𝗜𝗻𝗳𝗼 𝗹𝗲𝗻𝗴𝗸𝗮𝗽 𝐌𝐞𝐭𝐨𝐝𝐞 𝐀𝐥 𝐁𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚𝐡, 𝗰𝗲𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂𝘁 : https://yubi.id/metodealbidayah

MEMAHAMI PERBEDAAN & PERSAMAAN TENTANG إِذْ (idz) DAN إِذَا (idza) DALAM GRAMATIKA BAHASA ARAB