Lafadz نَعَمْ dan بَلَى[1] di samping memiliki kesamaan juga memiliki perbedaan. Kesamaan dari keduanya terletak pada status lafadz نَعَمْ dan بَلَى yang sama-sama merupakan huruf[2] jawab. Maksudnya, penggunaan “asli”[3] dari keduanya adalah diperuntukkan sebagai jawaban untuk sebuah pertanyaan. Sedangkan perbedaan dari keduanya adalah:

Lafadz نَعَمْ biasa digunakan untuk pertanyaan yang bersifat umum, baik pertanyaan negatif (النَّفْيُ) atau pertanyaan positif (الْاِثْبَاتُ) dan tidak memiliki pengaruh pada perubahan jawaban. Jawaban dari pertanyaan positif dengan menggunakan ungkapan lafadz نَعَمْ tetap berstatus postif, sedangkan jawaban dari pertanyaan negatif dengan menggunakan ungkapan lafadz نَعَمْ tetap berstatus negatif. Contoh:

Pertanyaan positif:

أَ سَافَرَ مُحَمَّدٌ ؟ نَعَمْ (apakah Muhammad pergi?, Iya)

Jawaban dengan menggunakan ungkapan lafadz نَعَمْ memiliki arti menegaskan pernyataan yang terdapat dalam pertanyaan, sehingga jawaban نَعَمْ dalam konteks ini dapat diterjemahkan dengan: نَعَمْ سَافَرَ مُحَمَّدٌ (Iya, Muhammad pergi). Pertanyaan dengan menggunakan ungkapan positif/الْاِثْبَاتُ, jawaban yang muncul dengan menggunakan ungkapan lafadz نَعَمْ tetap dianggap berhukum positif/الْاِثْبَاتُ.

Pertanyaan negatif

أَ مَا سَافَرَ مُحَمَّدٌ ؟ نَعَمْ (apakah Muhammad tidak pergi ?, iya )

Jawaban dengan menggunakan ungkapan نَعَمْ memiliki arti menegaskan pernyataan yang terdapat dalam pertanyaan, sehingga jawaban نَعَمْ dalam konteks ini dapat diterjemahkan dengan:نَعَمْ مَا سَافَرَ مُحَمَّدٌ (iya, Muhammad tidak pergi). Pertanyaan dengan menggunakan ungkapan negatif/النَّفْيُ, jawaban yang muncul dengan menggunakan ungkapan lafadz نَعَمْ tetap dianggap berhukum negatif/النَّفْيُ.

Berbeda dengan lafadz نَعَمْ, lafadz بَلَى tidak dipakai sebagai jawaban kecuali untuk pertanyaan yang bersifat negatif (النَّفْيُ). Jawaban بَلَى tidak boleh digunakan untuk pertanyaan yang bersifat positif (الْاِثْبَاتُ). Meskipun pertanyaannya bersifat negatif, akan tetapi jawabannya berubah menjadi positif (الْاِثْبَاتُ). contoh:

أَ مَا نَجَحْتَ ؟ بَلَى (Apakah kamu tidak lulus?, Iya)

Jawaban dengan menggunakan ungkapan بَلَى dalam konteks ini bisa dibenarkan dan memiliki konotasi yang berbeda dengan jawaban yang menggunakan ungkapan نَعَمْ karena:

pertanyaan yang ada (أَ مَا نَجَحْتَ؟/ Apakah kamu tidak lulus?) adalah pertanyaan yang bersifat negatif (disertai nafi).
Dengan menggunakan uangkapan lafadz بَلَى, maka terjemahannya akan menjadi: أَ مَا نَجَحْتَ ؟ بَلَى نَجَحْتُ (Apakah kamu tidak lulus?. Iya, saya lulus). Pertanyaannya bersifat negatif (disertai nafi), akan tetapi jawabannya bersifat positif (tidak disertai nafi).

Contoh-contoh di atas apabila diperbandingkan dapat diurai sebagai berikut :
- أَ سَافَرَ مُحَمَّدٌ؟ artinya : “apakah Muhammad pergi?”

pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan menggunakan lafadz نَعَمْ dan tidak boleh dijawab dengan menggunakan بَلَى karena pertanyaannya adalah kalimat positif (tidak disertai oleh nafi). Ketika dijawab dengan lafadz نَعَمْ, maka terjemahannya adalah:نَعَمْ سَافَرَ مُحَمَّدٌ (jawaban نَعَمْ berfungsi sebagai penegasan yang statusnya selalu disesuaikan dengan pertanyaan; akan berstatus positif ketika pertanyaannya posistif dan akan berstatus negatif ketika pertanyaannya negatif).

أَ مَا سَافَرَ مُحَمَّدٌ ؟ artinya : “ Apakah Muhammad tidak pergi ?”

pertanyaan ini disamping dapat dijawab dengan menggunakan lafadz نَعَمْ, juga dapat dijawab dengan menggunakan lafadz بَلَى.

Ketika dijawab dengan lafadz نَعَمْ, maka terjemahannya adalah: نَعَمْ مَا سَافَرَ مُحَمَّدٌ (jawaban نَعَمْ berfungsi sebagai penegasan yang statusnya selalu disesuaikan dengan pertanyaan; akan berstatus positif ketika pertanyaannya posistif dan akan berstatus negatif ketika pertanyaanhya negatif)
Ketika dijawab dengan menggunakan بَلَى, maka terjemahannya adalah: بَلَى سَافَرَ مُحَمَّدٌ (jawaban بَلَى hanya berfungsi sebagai penegasan yang bersifat positif untuk pertanyaan yang bersifat negatif).

أَ نَجَحْتَ؟ artinya : “Apakah kamu sukses ?”

pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan menggunakan lafadz نَعَمْ dan tidak boleh dijawab dengan menggunakan بَلَى karena pertanyaannya adalah kalimat positif (tidak disertai oleh nafi). Ketika dijawab dengan lafadz نَعَمْ, maka terjemahannya adalah: نَعَمْ, نَجَحْتُ.

أَ مَا نَجَحْتَ؟ artinya: “Apakah kamu tidak sukses ?“

pertanyaan ini disamping dapat dijawab dengan menggunakan lafadz نَعَمْ, juga dapat dijawab dengan menggunakan lafadz بَلَى.

Ketika dijawab dengan lafadz نَعَمْ, maka terjemahannya adalah: نَعَمْ مَا نَجَحْتُ (jawaban نَعَمْ berfungsi sebagai penegasan yang statusnya selalu disesuaikan dengan pertanyaan; akan berstatus positif ketika pertanyaannya posistif dan akan berstatus negatif ketika pertanyaannya negatif).

Ketika dijawab dengan menggunakan بَلَى, maka terjemahannya adalah: بَلَى نَجَحْتُ (jawaban بَلَى hanya berfungsi sebagai penegasan yang bersifat positif untuk pertanyaan yang bersifat negatif).

__________________________________

[1][1] Membedakan antara lafadz نَعَمْ dan بَلَى dalam konteks tertentu menjadi sangat penting, bahkan ketika terjadi kesalahan dalam penempatan akan berdampak pada kekafiran, sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnu Abbas sebagai berikut :

الدر المصون في علوم الكتاب المكنون (1/ 456)

قَالَ تَعَالَى: أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى وَيُرْوَى عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُمْ لَوْ قَالُوْا: نَعَمْ لَكَفَرُوْا

[2] Status dua kalimah ini sebagai huruf berkonsekwensi pada keduanya yang tidak memiliki hukum I’rab . lafadz نَعَمْ dan بَلَى tidak berhukum rafa’, nashab, jer atau jazm.

[3] Untuk lafadz نَعَمْ disamping ia berfungsi sebagai jawaban untuk sebuah pertanyaan, ia memiliki fungsi lain sebagaimana yang ditegaskan di dalam kitab Mausu’at al-Nahwi al-Sharfi wa al-I’rab, sebagai berikut :

نَعَمْ حَرْفُ جَوَابٍ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُوْنِ لَا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الْاِعْرَابِ وَمِنْ مَعَانِيْهِ :

التَّصْدِيْقُ لِلْمُخْبِرِ وَذٰلِكَ اِذَا وَقَعَ بَعْدَ جُمْلَةٍ خَبَرِيَّةٍ نَحْوُ: حَضَرَ الْمُعَلِّمُ، نَعَمْ حَضَرَ
الْوَعْدُ لِلطَّلَبِ وَذٰلِكَ اِذَا وَقَعَ بَعْدَ الْاَمْرِ اَوِ النَّهْيِ اَوِ التَّحْضِيْضِ نَحْوُ: اُكْتُبْ فَرْضَكَ ـ نَعَمْ , وَنَحْوُ : لَا تَتَكَاسَلْ ـ نَعَمْ , وَنَحْوُ هَلَّا اجْتَهَدْتَ ـ نَعَمْ وَالْاِجَابَةُ بِـ اَجَلْ بَعْدَ الطَّلَبِ اَحْسَنُ مِنْهَا بِـظ نَعَمْ
الْاِعْلَامُ لِلْمُسْتَخْبِرِ وَذٰلِكَ اِذَا وَقَعَ بَعْدَ الْاِسْتِفْهَامِ نَحْوُ : هَلْ نَجَحْتَ ؟ نَعَمْ
حَرْفُ تَوْكِيْدٍ اِذَا صَدَرَ الْكَلَامُ بِهَا نَحْوُ: نَعَمْ اِنَّكَ جُنْدِيٌّ شُجَاعٌ

_________ Sumber : www.albidayahjember.com _________
𝗣𝗲𝗿𝗶𝗵𝗮𝗹 𝗜𝗻𝗳𝗼 𝗹𝗲𝗻𝗴𝗸𝗮𝗽 𝐌𝐞𝐭𝐨𝐝𝐞 𝐀𝐥 𝐁𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚𝐡, 𝗰𝗲𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂𝘁 : https://yubi.id/metodealbidayah

PERBEDAAN ANTARA NA’AM (نَعَمْ) DAN BALA (بَلَى)